Mobil Listrik Mengeluarkan Suara Mesin Bensin

Kompas.com Rabu, 8 September 2010

Penulis:ZBJ
Editor: Zulkifli BJ

Demo mobil listrik yang mengeluarkan suara searah bila ada orang, pejalan kaki atau pengendara sepeda di jalan raya

Kepedulian dunia pada kelangkaan persediaan bahan bakar fosil, pencemaran lingkungan, pemanasan global dan dampak-dampaknya semakin tinggi. Seperti saat ini semakin banyak produsen mobil yang membuat mobil listrik yang dari tahun ke tahun semakin berkembang teknologinya. Mobil listrik ini diharapkan menjdai mobil masa depan yang diminati dan bersahabat tidak hanya bagi para pemakainya tapi juga bagi lingkungannya.

Di Indonesia masih tidak terdengar tentang pemakaian mobil listrik. Mobil listrik bisa diisi di rumah sebelum digunakan. Lama pemakaiannya tergantung dari lamanya pengisian, kapasitas motor, dan apakah ada pendukung lain misalnya bensin yang bisa digunakan saat daya listrik telah habis. Jika produsen mobil listrik ingin mobil listrik ini memasyarakat maka para produsen mobil listrik bersama-sama bisa membangun tempat pengisian listrik di tepi-tepi jalan seperti SPBU.

Sampai disini masalah kelangkaan bahan bakar fosil masih belum selesai. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik yang berupa bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas alam. Pembangkit listrik juga bisa menggunakan tenaga angin, panas bumi, ombak (air). Pembangkit listrik tenaga alam perlu ditingkatkan selain ramah lingkungan, sumbernya bisa diperbarui, berlimpah dan tidak perlu membayar untuk mendapatkannya.

Indonesia kaya akan tenaga alam pembangkit listrik. Untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia kelak, saya rasa Indonesia perlu membangun pembangkit listrik tenaga alam dari angin, panas bumi dan ombak. Cadangan minyak bumi Indonesia sudah semakin menipis, Indonesia perlu mencadangkan anggaran belanja Negara untuk ini. Daripada membangun gedung dewan di ibukota yang mungkin akan dipindahkan dan gedung itu menjadi sia-sia, lebih baik dialokasikan sebagian untuk pembangkit listrik tenaga alam maupun infrastruktur calon ibukota yang baru.

Tidak semua diam itu emas. Bila selama ini kita menganggap bahwa mesin dan benda elektronik yang bersuara halus dan kalau bisa sama sekali tidak bersuara itu bermutu tinggi. Tidak sama halnya dengan mobil yang tidak bersuara. Terdengar janggal ya….. Hal itu dikarnakan kendaraan dan orang-orang disekitarnya, misalnya pejalan kaki tuna netra atau pejalan kaki yang lebih berorientasi audio tidak mengetahui keberadaan mobil listrik tersebut. Seperti kutipan dari Kompas.com berikut ini:

HORSENS, KOMPAS.com- Mobil listrik yang tidak mengeluarkan suara (termasuk mobil hibrida ketika hanya menggunakan motor listrik), dinilai sangat berbahaya bagi keselamatan orang lain. Di antaranya, pejalan kaki, pengendara sepeda (cyclist) dan yang lebih mencemaskan lagi, tuna netra.

Memang sudah ada produsen mobil membuat melengkapi dengan sistem suara, terakhir Toyota pada Prius.

Penasehat dari kelompok tuna netra merasa perlu mobil listrik dilengkapi dengan suara demi keselamatan orang lain. Sedangkan mereka yang kontra – tidak menginginkan kebisingan – suara tersebut hanya buang-buang energi malah membuat polusi baru, suara berisik. Bagaimana menurut teman-teman?

Kondisi itu dipecahkan oleh ECTunes, perusahaan dari Horsens, Denmark yang mendapat dukungan dana dari Energi Horsens (Denmark) membuat system suara yang bisa ditambahkan ke mobil listrik.

Caranya, suara yang dibuat oleh ECTunes hanya muncul ketika dibutuhkan, yaitu ketika ada orang yang harus diperingatkan (diberi tahu) ada mobil listrik yang akan lewat. Dalam hal ini searah dengan gerakan mobil, baik maju maupun mundur. Sistem bekerja mulai dari kecepatan 8 km/jam. ECTunes menganggap perlu suara ini karena mobil listrik tidak bersuara saat akselerasi.

Ya, mungkin setelah nanti mobil listrik ini semakin luas penyebaran dan pemakaiannya di dunia. Ada upgrade dari sistem ini, misalnya suara yang dihasilkan berupa lagu yang bisa kita atur sendiri. Bagi yang ingin memasarkan produknya atau tokonya, bisa menggunakan jingle nama produk/ tokonya. Jadi bisa promosi gratis deh.

Suara yang muncul dari mobil listrik (digunakan Citroen C-Zero) mirip dengan suara mesin mobil bermesin bensin atau diesel. Jadi bukan suara dari klakson. Suara khusus tersebut dihasilkan oleh speaker yang dirancang khusus oleh perusahaan ECTunes.

Dijelaskan pula, teknologi suara searahnya ini mengirimkan sinyal yang bisa didengar hanya pada arah orang yang didekati kendaraan. Dengan demikian memungkinkan hanya didengar oleh mereka yang searah dengan mobil dan tidak mengganggu yang lainnya.

Konsep ECTunes dibuat berdasarkan peranti lunak simulasi suara unik yang dikembangkan oleh mitranya dari Inggris, NoViSim Ltd. Beberapa pabrik mobil telah menggunakan peranti lunak simulasi suara ini pada The Brüel & Kjær NVH Vehicle Simulator untuk menentukan suara buat kendaraan mereka.

Berita Terkait

Toyota Jual Prius Bersuara Saat Meluncur dengan Motor Listrik

Kamis, 26 Agustus 2010 16:11 WIB

Penulis: ZBJ

Editor: Zulkifli BJ

TOKYO, KOMPAS.com – Untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan, Toyota akan melengkapi hibrida andalannya, Prius dengan sistem yang bisa mengeluarkan suara yang bisa didengar oleh pejalan kaki. Suara tersebut hanya akan muncul ketika mobil dijalankan oleh motor listrik. Saat ini, ketika dijalankan oleh motor listrik, mobil tidak mengeluarkan suara. Direncanakan, Toyota mulai menjual peranti ini untuk dipakai pada Prius pada 30 Agustus mendatang.

Lebih lanjut dijelaskan, peranti tambahan ini dirancang untuk mengingatkan pejalanan kaki untuk mengetahui ada kendaraan akan datang atau meluncur. Terutama pada kendaraan yang tidak mengeluarkan suara. Dalam hal ini adalah saat hibrida bensin-listrik bekerja menggunakan motor listrik.

Peranti dijual di seluruh dealer dan distributor suku cadang dan aksesori asli (genuine) Toyota di seluruh Jepang dan khusus dipasang pada Prius Gen-3. Secara otomotis alat ini akan mengeluarkan suara motor listrik ketika Prius hanya digerakkan oleh motor listrik pada kecepatan di atas 25 km/jam.

Targetnya, alat ini untuk memberi tahu dan bukan untuk mengganggu, dengan pola suara naik-turun sesuai dengan kecepatan kendaraan atau menandakan mobil sedang meluncur. Perlengkapan – juga ditarget bagi tuna netra – dirancang berdasarkan standar Kementerian Inftrastruktur, Transportasi dan Wisata untuk kendaraan hibrida yang tidak mengeluarkan suara. Toyota juga berencana membuat alat versi lain untuk mobil hibrida bensin dan listrik, hibrida listrik plug-in dan hibrida sel bahan bakar yang segera diluncurkan.

Toyota cukup jeli melihat peluang pasar terkait mobil listrik. Toyota sudah memikirkan suara perlu pada mobil listrik untuk mengingatkan pejalan kaki dan juga sudah mendistribusikan peranti suara ke seluruh Jepang. Toyota selangkah lebih maju dari produsen mobil listrik lainnya.